24.8 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024

Waspadalah Selama Tujuh Hari – Kesehatan Negeriku

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dapat terjadi selama tujuh hari. Pasien disarankan untuk menjaga staminanya dengan mengkonsumsi makanan dan minum air yang cukup. Pemeriksaan darah diperlukan untuk memeriksa kadar trombosit yang ada.

Cuaca yang tidak menentu belakangan ini, dengan perubahan suhu yang ekstrem dari teriknya siang hari hingga hujan pada sore atau malam hari, dapat menjadi faktor penyebab penurunan daya tahan tubuh. Hal ini dapat memengaruhi kondisi penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan peningkatan kasus DBD.

Menurut dr. Ifael Yerosias Mauleti, Sp. P. D., (K.), FINASIM, spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropis dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (RSUP), infeksi DBD dapat terjadi ketika daya tahan tubuh menurun dan terpapar virus demam berdarah dengue yang dibawa oleh nyamuk. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan kasus DBD di Indonesia, yang membutuhkan perhatian serius.

Gejala awal dari DBD meliputi demam, sakit kepala, pegal linu, lemas, mual, dan muntah. Penting untuk melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan infeksi virus DBD. Selain itu, pasien perlu memenuhi kebutuhan cairan agar terhindar dari dehidrasi, yang dapat berakibat fatal.

Meskipun tidak ada obat khusus untuk gejala awal DBD, pasien disarankan untuk menjaga asupan makanan dan cairan yang cukup. Fase kritis pada hari keempat dan kelima perlu diwaspadai, di mana cairan plasma dapat keluar dari pembuluh darah. Jika kebutuhan cairan tidak terpenuhi, pasien berisiko mengalami syok dan meningkatnya angka kematian.

Pemeriksaan kadar trombosit penting untuk memantau perkembangan penyakit. Pasien dikatakan sembuh jika sudah menjalani perawatan selama tujuh hari, tidak mengalami gejala seperti demam dan muntah, serta kadar trombositnya sudah naik.

Masyarakat disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh, melindungi diri dari gigitan nyamuk, dan memastikan lingkungan bebas dari sumber nyamuk. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan upaya kolektif diperlukan untuk mengendalikan penyebaran DBD.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru