24.8 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024

Pneumonia Menjadi Penyakit yang Paling Sering Dirawat di KKHI Makkah – Kesehatan Negeriku

Pada tanggal 9 Juni 2024, di Makkah, masih terjadi kasus kematian akibat penyakit jantung yang menjadi penyebab utama di kalangan calon jemaah haji dengan jumlah 56 jemaah haji meninggal akibat penyakit ini. Selain itu, pneumonia tetap menjadi penyakit yang paling banyak dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Menurut dr. Ali Asdar Sp.P, seorang dokter spesialis paru dan pernapasan di KKHI Makkah, pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Data dari berbagai rumah sakit besar di Indonesia menunjukkan bahwa bakteri gram negatif seperti Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Acinetobacter baumannii, dan Pseudomonas aeruginosa menjadi penyebab terbanyak pneumonia komunitas di Indonesia.

Faktor risiko yang berkontribusi terhadap risiko infeksi pneumonia komunitas antara lain usia, kebiasaan merokok, paparan lingkungan yang tidak sehat, malnutrisi, gangguan fungsi tubuh, kebersihan mulut yang buruk, penggunaan terapi imunosupresif, penggunaan steroid oral, penggunaan obat penghambat sekresi asam lambung, resistensi antibiotik, peningkatan populasi usia lanjut, dan komorbiditas kronik.

Dr. Asdar juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasien pneumonia komunitas menunjukkan perbaikan dalam 72 jam pertama setelah pemberian antibiotik awal. Namun, sekitar 6-15% pasien tidak menunjukkan respons dalam waktu tersebut, dengan tingkat kegagalan mencapai 40% pada pasien yang langsung dirawat di ICU.

Jika tidak terjadi perbaikan setelah pemberian antibiotik dalam 48-72 jam, maka faktor-faktor pasien, obat-obat yang telah diberikan, dan bakteri penyebabnya harus ditinjau kembali. Kegagalan pengobatan pneumonia sering disebabkan oleh faktor pemicu dan bukan ketidaktepatan pemilihan antibiotik.

Tim dokter paru KKHI Makkah merekomendasikan penggunaan masker untuk pencegahan, berhenti merokok selama menjalankan ibadah haji, istirahat yang cukup, penuhi kebutuhan cairan, konsumsi makanan bergizi secara teratur, dan minum obat rutin bagi yang memiliki komorbid seperti PPOK, asma, diabetes melitus, jantung, ginjal, atau hati.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI dan informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor hotline Halo Kemenkes 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyampaikan informasi ini kepada publik untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masalah pneumonia dan langkah-langkah pencegahannya.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru