24.8 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024

Kementerian Kesehatan Berkomitmen Mempercepat Program Eliminasi Kanker Serviks demi Kesehatan Negeri

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendukung upaya percepatan eliminasi kanker leher rahim melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) yang telah diluncurkan pada tahun sebelumnya. RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim ini mencakup empat pilar, termasuk pilar layanan yang meliputi skrining, vaksinasi HPV, dan tata laksana bagi pasien pra-kanker.

Kanker menjadi penyebab kematian tertinggi baik secara nasional maupun global. Indonesia menempati peringkat ketiga tertinggi untuk angka kasus baru dan peringkat keempat untuk tingkat kematian, menurut WHO Regional Asia Tenggara.

Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat 408.661 kasus baru dan 242.988 kematian akibat kanker di Indonesia pada tahun 2022. Prediksi juga menunjukkan peningkatan sebesar 77% pada tahun 2050.

Kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi persisten Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik. Lebih dari 75% kasus kanker leher rahim dikaitkan dengan HPV risiko tinggi tipe 16 dan 18.

WHO telah meluncurkan Strategi Global untuk Eliminasi Kanker Serviks dengan target eliminasi pada tahun 2030. Strategi global ini mencakup target vaksinasi, skrining, dan tata laksana bagi perempuan.

RAN Indonesia terdiri dari empat pilar, yaitu pemberian layanan, edukasi, pendorong kemajuan, dan pengelolaan dan pengorganisasian. Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi, skrining, dan tata laksana dalam dua fase, yaitu dari tahun 2023 hingga 2027 dan dari tahun 2028 hingga 2030.

Selain itu, Kemenkes juga akan melakukan skrining yang melibatkan tes DNA HPV pada perempuan berusia 30 hingga 69 tahun. Skrining ini bertujuan untuk deteksi dini infeksi HPV dan lesi pra-kanker.

Dokter Sandra dari Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa skrining rutin sangat penting untuk mendeteksi perubahan pada serviks yang belum menimbulkan kanker. Untuk mendukung proses penyembuhan, Kemenkes juga menyediakan jalur pengobatan yang tepat waktu bagi perempuan dengan lesi pra-kanker atau terdiagnosis kanker leher rahim.

Ketua Himpunan Onkologi Indonesia, Dr. Brahmana Askandar, menyebut bahwa kanker serviks yang disebabkan oleh HPV berisiko tinggi dapat dieliminasi melalui tata laksana. Oleh karena itu, skrining rutin sangat penting untuk mengidentifikasi kasus abnormal serviks sehingga tindakan pengobatan dapat dilakukan segera.

Seorang penyintas kanker serviks, Shanty Eka, berharap agar program eliminasi kanker leher rahim dapat membantu perempuan Indonesia terhindar dari kanker serviks yang berbahaya.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru