Home Gaya Hidup Berhati-hatilah! Daftar 14 Jenis Makanan yang Paling Tinggi Kandungan Mikroplastiknya

Berhati-hatilah! Daftar 14 Jenis Makanan yang Paling Tinggi Kandungan Mikroplastiknya

Studi terbaru menunjukkan bahwa 90% protein hewani dan nabati telah terkontaminasi mikroplastik. Mikroplastik adalah pecahan polimer kecil yang memiliki ukuran bisa kurang dari 0,2 inci hingga 1/25.000 inci. Hal ini membuat beberapa makanan mengandung mikroplastik berdasarkan penelitian dari beberapa universitas dunia.

Beberapa makanan yang ditemukan mengandung mikroplastik antara lain daging ayam, daging sapi, daging babi, nugget, tahu, selada, wortel, apel, teh celup, garam himalaya, gula, nasi instan, dan air minum kemasan. Sayuran juga dapat menyerap mikroplastik dari tanah melalui akarnya dan mentransfernya ke bagian lain dari tanaman.

Studi juga menemukan bahwa gula dan garam merupakan sumber penting paparan manusia terhadap mikroplastik. Selain itu, kantong teh plastik juga dapat melepaskan sejumlah besar plastik ketika direndam dalam air. Bahkan nasi pun dapat mengandung mikroplastik, dimana setiap 100 gram nasi dapat mengandung beberapa miligram plastik.

Walaupun masih sedikit penelitian tentang dampak mikroplastik pada tubuh manusia, beberapa penelitian menemukan bahwa orang dengan kadar mikroplastik atau nanoplastik dalam tubuh mereka memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dalam tiga tahun ke depan.

Studi juga menunjukkan bahwa berbagai jenis protein termasuk daging sapi, udang, dada ayam, nugget, daging babi, makanan laut, tahu, dan alternatif daging nabati mengandung mikroplastik. Buah dan sayuran juga tidak luput dari kontaminasi mikroplastik, dengan apel dan wortel menjadi buah dan sayur yang paling terkontaminasi.

Untuk mengurangi kontaminasi plastik dalam makanan, disarankan untuk memperhatikan cara memasak dan menyimpan makanan serta mencuci bahan makanan seperti beras sebelum dimasak. Mengetahui makanan yang mengandung mikroplastik dapat membantu kita untuk lebih selektif dalam memilih dan mengonsumsi makanan demi menjaga kesehatan tubuh kita dari dampak negatifnya.

Source link

Exit mobile version