24.8 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024

Studi Menyimpulkan Warga Bumi Semakin Meningkatkan Usia Harapan Hidup, Capai 78 Tahun

Sebuah studi yang diprediksi harapan hidup global hingga tahun 2050 menemukan bahwa manusia di Bumi akan hidup semakin panjang. Institut for Health Metrics and Evaluation (IHME) melalui Global Burden of Disease Study (GBD) 2021 memperkirakan bahwa angka harapan hidup laki-laki akan meningkat sebesar 4,9 tahun dan perempuan sebesar 4,2 tahun dari tahun 2022 hingga 2050.

Secara global, angka harapan hidup diperkirakan akan meningkat dari 73,6 tahun pada tahun 2022 menjadi 78,1 tahun pada tahun 2050, atau sekitar 4,5 tahun. Selain itu, harapan hidup sehat (HALE) juga dimprediksi akan meningkat dari 64,8 tahun pada tahun 2022 menjadi 67,4 tahun pada tahun 2050.

Studi yang dipublikasikan pada Mei 2024 ini menunjukkan bahwa peningkatan tersebut akan menjadi yang terbesar di negara-negara dengan angka harapan hidup yang lebih rendah, berkontribusi pada konvergensi peningkatan angka harapan hidup. Hal ini sebagian besar didorong oleh kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit kardiovaskular, Covid-19, penyakit menular, maternal, neonatal, dan gizi.

Ketua Ilmu Metrik Kesehatan University of Washington dan Direktur IHME, Dr. Chris Murray, memperkirakan bahwa kesenjangan harapan hidup antar wilayah geografis akan berkurang. Meskipun kesenjangan kesehatan antara wilayah dengan pendapatan tertinggi dan terendah tetap ada, kesenjangan tersebut semakin mengecil, dengan peningkatan terbesar diperkirakan terjadi di Afrika Sub-Sahara.

Dr. Murray menambahkan bahwa intervensi kebijakan untuk mencegah dan mengurangi faktor risiko perilaku dan metabolisme merupakan cara untuk mempercepat pengurangan beban penyakit global. Studi GBD 2021 menemukan bahwa jumlah tahun yang hilang akibat kesehatan buruk dan kematian dini akibat faktor risiko metabolik telah meningkat sebesar 50 persen sejak tahun 2000.

Studi ini juga mengemukakan beberapa skenario alternatif untuk memperkirakan hasil kesehatan jika intervensi kesehatan masyarakat dapat menghilangkan paparan terhadap kelompok faktor risiko utama pada tahun 2050, seperti fokus pada lingkungan yang aman, peningkatan nutrisi, dan vaksinasi anak-anak.

Dr. Murray menekankan bahwa dengan mengatasi peningkatan faktor risiko metabolisme dan pola makan terkait dengan perilaku dan gaya hidup seperti gula darah tinggi, indeks massa tubuh tinggi, dan tekanan darah tinggi, kita memiliki peluang besar untuk mempengaruhi kesehatan global di masa depan.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru