Komunikasi animal rescue Volcano Merapi mensosialisasikan penyelamatan ular kepada warga Kabupaten Ponorogo, khususnya kepada warga Desa Sukosari, Kecamatan Babadan. Hal ini dilakukan karena wilayah tersebut telah memasuki musim pancaroba, yang merupakan masa peralihan antara musim penghujan dan kemarau. Dalam musim ini, banyak ular berpotensi masuk ke pekarangan rumah.
Salah satu relawan Volcano Merapi, yaitu Sofyan, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi warga tentang penanganan ular selama musim pancaroba. Para warga dan pemuda desa diajarkan untuk mengenali jenis ular dan membedakan antara ular berbisa dan tidak berbisa. Mereka juga dipandu untuk menangkap dan memindahkan ular yang masuk ke habitat aslinya, sebagai alternatif daripada membunuhnya.
Menurut Sofyan, kebiasaan membunuh ular dapat mengganggu keseimbangan rantai makanan, mengakibatkan populasi tikus meningkat dan mempersulit petani. Oleh karena itu, sosialisasi ini juga memberikan pelatihan kepada warga tentang cara menangkap ular tanpa membunuhnya, dengan membedakan cara penanganan ular yang berbisa dan tidak berbisa.
Salah seorang warga setempat, Ersa Syafa’ul Fadilah, menyambut baik sosialisasi yang dilakukan oleh Volcano Merapi. Dia mengungkapkan bahwa desanya sering menjadi habitat bagi ular liar, terutama pada musim pancaroba. Dengan mengikuti acara sosialisasi ini, ia dapat mempelajari cara yang tepat dalam menangani ular serta membedakan ular berbisa dan tidak berbisa.
Ersa mengaku bersyukur mendapatkan pengetahuan baru terkait penanganan ular, mengingat banyaknya ular liar yang masuk ke pekarangan saat musim pancaroba. Melalui sosialisasi ini, diharapkan warga dapat lebih bijak dalam menangani ular dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar mereka.
