Pemilihan umum serentak di Indonesia tinggal beberapa hari lagi. Banyak netizen Indonesia melaporkan kondisi psikologis mereka yang tak menentu menjelang hari pemilihan. Jika Anda mengalami hal tersebut, Anda mungkin mengalami apa yang disebut sebagai Election Stress Disorder.
Election Stress Disorder adalah kecemasan yang berkelanjutan terkait pemilihan umum yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan menyebabkan stres. Psikiater bersertifikat, Monifa Seawell, MD, menyatakan bahwa Pemilu adalah peristiwa berisiko tinggi yang memiliki implikasi jangka panjang dan konsekuensi serius.
Psikolog Steven Stosny, PhD, pertama kali menciptakan istilah Election Stress Disorder pada tahun 2016 setelah kewalahan menangani pasien selama siklus pemilu 2016. Berita yang terus-menerus tentang pemilu membuat pasiennya stres dan bahkan mengganggu kehidupan pribadi mereka.
Gejala Election Stress Disorder dapat berupa kesulitan tidur, gangguan mental, kegelisahan, dan mudah tersinggung. Stres terkait pemilu juga dapat membuat seseorang merasa khawatir dan cemas berada di dekat orang-orang dengan pandangan politik yang berbeda.
Dengan demikian, penting bagi individu yang mengalami Election Stress Disorder untuk mencari dukungan dan perlindungan yang sesuai agar dapat mengelola stres dan kecemasan terkait pemilihan umum.
