24.8 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024

Meningkatnya Jumlah Perokok di Indonesia, Lebih Banyak Anak dan Remaja yang Terlibat

Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa tren penggunaan rokok di Indonesia masih tinggi, termasuk penggunaan rokok elektrik. Menurutnya, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) oleh Kemenkes RI pada 2023 menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia diprediksi mencapai 70 juta orang, termasuk anak-anak dan dewasa.

Anak dan remaja berusia 10 hingga 18 tahun merupakan kelompok dengan peningkatan jumlah perokok tertinggi, dengan persentase 7,4%. Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2021 menunjukkan bahwa prevalensi pengguna rokok elektrik di kalangan remaja mencapai tiga persen.

Untuk menekan angka perokok muda yang terus meningkat, pemerintah akan segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan sebelum Agustus 2024. RPP Kesehatan akan mengatur penggunaan rokok konvensional dan rokok elektrik, promosi rokok melalui papan iklan (billboard), dan jam tayang iklan rokok. Menteri Budi juga mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk turut serta dalam memangkas jumlah perokok muda.

Menurut Budi, pengguna rokok di Indonesia menyumbang kerugian negara triliunan rupiah akibat beban kesehatan dari penyakit paru kronis, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang disebabkan oleh polusi dari asap rokok. Anggaran kesehatan akibat PPOK sendiri mencapai lebih dari Rp10 triliun, menurut catatan BPJS Kesehatan.

Dengan adanya regulasi baru dan upaya pencegahan, diharapkan angka perokok di Indonesia dapat terkendali dan kerugian negara akibat penyakit terkait rokok dapat dikurangi.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru