Menurut Doli, Sirekap telah menjadi perhatian komisinya sejak awal kehadirannya. Awalnya, Sirekap bahkan tidak direkomendasikan untuk digunakan pada Pemilu 2024.
“Di awal pembahasan tingkat Pemilu, teman-teman sebenarnya merekomendasikan untuk tidak menggunakan Sirekap, tapi tiba-tiba muncul Sirekap KPU. Jadi, itu akan kita lihat nanti, jadi jangan mengatakan bahwa sekarang akan digunakan untuk Pilkada,” jelas Doli.
Meskipun demikian, Doli tetap membuka kemungkinan bagi KPU untuk merancang Sirekap untuk Pilkada 2024. Namun, apakah akan digunakan atau tidak, Komisi II akan memberikan pandangan. Hal ini disebabkan oleh pengalaman Pemilu 2024 yang menimbulkan kegaduhan akibat Sirekap.
“Silakan saja jika ingin dipersiapkan, kita akan lihat nanti. Jangan sampai terjadi kekacauan dan kegaduhan seperti sebelumnya. Itu bisa menimbulkan fitnah, ada yang sudah bersiap-siap merayakan, tapi akhirnya tidak jadi. Kita perlu evaluasi mengenai penggunaan Sirekap untuk ke depannya,” tambah Doli.
