Indomaret dan Alfamart adalah dua perusahaan ritel kelas minimarket terbesar di Indonesia. Mereka sering kali memiliki outlet yang berdekatan atau bahkan saling berdempetan. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yang dijelaskan sebagai berikut.
Salah satu alasan utama di balik kedua perusahaan tersebut memilih lokasi yang berdekatan adalah untuk menarik pasar yang lebih luas. Mereka menggunakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk menjangkau konsumen sebanyak mungkin, dengan menerapkan teori lokasi industri, yaitu Hotelling Theory. Teori ini fokus pada pemilihan lokasi yang dapat menguntungkan kedua perusahaan dan membiarkan konsumen memilih sesuai dengan preferensi mereka.
Meskipun terlihat serupa di mata konsumen, Indomaret dan Alfamart memiliki keunggulan masing-masing. Mereka bisa memiliki harga lebih murah, kapasitas toko yang lebih luas, pelayanan yang lebih ramah, atau suasana yang lebih nyaman, yang membuat konsumen memilih salah satu dari keduanya berdasarkan preferensi mereka.
Kedua perusahaan juga membangun persepsi positif kepada konsumen melalui karyawan mereka dan menghemat budget riset dengan memilih lokasi yang sudah teruji pasarnya. Mereka juga menggunakan strategi lima kekuatan Porter, yaitu Competitive Rivalry, Power of Buyer, Power of Supplier, Threat of New Entry, dan Threat of Substitute Product, untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis mereka.
Dengan demikian, kedekatan lokasi antara Indomaret dan Alfamart dapat dipahami sebagai bagian dari strategi bisnis yang mereka terapkan. Mereka mempertimbangkan berbagai faktor untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan mempertahankan posisi mereka dalam pasar ritel minimarket di Indonesia.
