Pengembangan Beach Club di Gunungkidul masih menjadi polemik meskipun Raffi Ahmad telah menarik diri dari proyek tersebut. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, memberikan tanggapannya terkait pembangunan Beach Club tersebut.
Menurut Sultan HB X, proses perizinan Beach Club Raffi Ahmad adalah wewenang dari pemerintah kabupaten, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Sultan HB X menegaskan bahwa kawasan karst adalah kawasan yang dilindungi dan tidak boleh ada bangunan di sana.
Sultan HB X juga menyatakan bahwa jika perizinan telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten, maka itu adalah kesalahan dari Pemerintah Kabupaten tersebut. Investasi seperti itu adalah kewenangan pemerintah kabupaten atau kota, bukan ranah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya, Raffi Ahmad telah mengumumkan bahwa dia akan menarik diri dari proyek pembangunan Beach Club di Gunungkidul setelah adanya petisi penolakan dari masyarakat. Raffi Ahmad memahami kekhawatiran masyarakat terkait potensi kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh proyek tersebut.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, juga menyatakan bahwa belum ada izin resmi yang diberikan untuk proyek Beach Club dan resort Raffi Ahmad. Menurutnya, proyek tersebut masih sebatas wacana dan belum mendapatkan izin resmi untuk pembangunan.
Dengan demikian, polemik terkait pengembangan Beach Club di Gunungkidul masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat meskipun Raffi Ahmad telah mundur dari proyek tersebut.
