Kabupaten Lumajang dikenal dengan penghasilan komoditas utama yang berasal dari pertanian dan perkebunan. Masyarakat Lumajang terkenal gemar menanam berbagai jenis bahan makanan di halaman rumah mereka, terutama sayur-sayuran. Salah satu olahan yang sering dibuat oleh masyarakat Lumajang adalah Rujak Otek.
Rujak Otek merupakan jenis olahan sayuran yang direbus kemudian dicampur dengan saus kacang yang dibumbui dengan berbagai rempah. Dominasi rasa yang ditemukan dalam hidangan ini adalah gurih, asin, dan manis. Rujak Otek memiliki kombinasi rasa unik yang tidak ditemui dalam olahan rujak dari daerah lain, karena menggunakan petis merah madura dan irisan papaya muda. Masyarakat Lumajang juga menambahkan irisan weci sebagai kondimen tambahan saat menikmati Rujak Otek.
Rujak Otek bukan sekadar hidangan sehari-hari atau makanan tahunan, tetapi juga merupakan bagian dari kearifan lokal Lumajang yang dilestarikan melalui Festival Rujak Otek di Kalpin Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Festival ini dihadiri oleh masyarakat Lumajang dan pihak pemerintah sebagai bentuk dukungan untuk menjaga kelestarian Rujak Otek.
Bagi yang ingin mencoba membuat Rujak Otek, berikut adalah resep sederhana yang dapat diikuti dengan 3 langkah saja:
Bahan:
– Lontong
– Sayuran (toge, genjer, gubis putih)
– Kacang tanah goreng ¼kg
– Gula merah ¼kg
– Garam dan cabe secukupnya
– Petis madura 1 cup
– Air matang secukupnya
Cara membuat:
1. Haluskan kacang tanah goreng, cabe rawit, gula merah, garam, dan petis madura dengan ulekan dan cobek. Tambahkan sedikit air.
2. Siapkan piring, lalu tata irisan weci, lontong, dan sayuran di atas bumbu yang telah dihaluskan.
3. Aduk semua bahan hingga merata, kemudian Rujak Otek siap disajikan.
Dengan keunikan rasanya dan perayaan Festival Rujak Otek, Rujak Otek tetap menjadi bagian penting dari budaya dan kearifan lokal masyarakat Lumajang.