Home Gaya Hidup Rabun Mata Diprediksi Menimpa 740 Juta Anak Muda di Tahun 2050, Apa...

Rabun Mata Diprediksi Menimpa 740 Juta Anak Muda di Tahun 2050, Apa Penyebabnya?

Gangguan penglihatan seperti rabun umumnya banyak dialami oleh orang yang sudah tua. Namun, penelitian baru menyebut bahwa rabun mata akan banyak dialami usia muda. Menurut laporan Euro News, jumlah anak-anak dan remaja yang mengalami miopia atau rabun jauh di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 740 juta pada tahun 2050.

Miopia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan melihat objek dari jarak jauh. Fenomena ini telah meningkat secara bertahap sejak tahun 1990 dari sekitar 25% anak-anak dan remaja menjadi 33%.

Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology menganalisis 311 studi yang melibatkan lebih dari 5,4 juta partisipan dari 50 negara. Studi ini dipimpin oleh para peneliti di Universitas Sun Yat-Sen di Guangzhou, China, dan menyajikan proyeksi terbaru di enam benua untuk lebih memahami masalah peningkatan miopia.

Secara keseluruhan, penelitian memperkirakan akan terjadi peningkatan 9 persen dalam prevalensi miopia global antara tahun 2023 dan 2050. Prevalensi tersebut diperkirakan akan lebih tinggi di kalangan remaja berusia 13 hingga 19 tahun dibandingkan dengan anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun.

Imran Jawaid, konsultan dokter mata anak di Rumah Sakit Mata Moorfields Dubai yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menyatakan bahwa prediksi ini sangat mengkhawatirkan, namun memberikan perkiraan yang lebih tepat dan terkini.

Untuk mencegah miopia, Jawaid menyarankan beberapa langkah sederhana seperti bekerja pada jarak 30 cm dari buku atau layar dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan. Anak-anak dan remaja juga disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi waktu menonton TV, bermain gim komputer, dan mengakses internet, serta mengurangi beban pekerjaan rumah yang terlalu banyak.

Penulis studi juga menekankan pentingnya tindakan perlindungan mata bagi remaja. Mereka merekomendasikan peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi aktivitas yang berlebihan di depan layar.

Source link

Exit mobile version