Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 akan segera tiba. Banyak umat Muslim di Indonesia yang telah mulai mempersiapkan diri untuk pulang ke kampung halaman, atau yang biasa disebut mudik. Moda transportasi yang sering digunakan untuk pulang kampung antara lain kendaraan pribadi, kereta api, kapal, dan pesawat.
Pesawat menjadi pilihan transportasi yang populer bagi masyarakat yang kampung halamannya berada di luar provinsi atau pulau. Pesawat dipilih karena menawarkan perjalanan yang singkat dan nyaman. Dalam memilih kursi pesawat, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan, seperti ruang kaki yang luas, dekat dengan toilet, atau bahkan sekadar duduk di sebelah jendela.
Namun, banyak orang masih belum mengetahui di mana letak kursi paling aman di pesawat, terutama dalam kondisi darurat. Menurut investigasi dari TIME yang mengamati data kecelakaan pesawat selama 35 tahun, area kursi tengah di bagian paling belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah, yakni 28 persen. Sementara itu, kursi lorong di barisan tengah pesawat dekat sayap memiliki risiko kematian tertinggi, yakni 44 persen.
Ahli penerbangan Doug Drury menegaskan bahwa duduk di dekat pintu keluar akan memberi akses tercepat dalam kondisi darurat, namun kursi yang dekat sayap memiliki risiko karena menyimpan bahan bakar. Kursi tengah di barisan belakang dianggap lebih aman karena memiliki “buffer” berupa penumpang di kedua sisi.
Selain letak kursi, jenis pesawat juga memengaruhi keadaan darurat. Pesawat dengan ukuran besar diklaim lebih kuat untuk menahan tekanan di ketinggian, memberikan perlindungan tambahan dalam keadaan darurat. Namun, semua bergantung pada tingkat keparahan keadaan darurat.
Para pilot dilatih untuk meminimalkan risiko dalam keadaan darurat. Mereka berusaha menghindari tabrakan dengan gunung dan mencari tempat pendaratan yang aman. Pesawat yang menabrak gunung atau jatuh di laut dengan posisi ‘hidung’ pesawat terlebih dahulu memiliki risiko terkecil untuk bertahan hidup.
Dalam kesimpulan, pemilihan kursi dan jenis pesawat dapat memengaruhi keselamatan dalam kondisi darurat. Penting bagi penumpang untuk memahami faktor-faktor tersebut untuk meningkatkan keselamatan selama perjalanan udara.
