Menjaga Demokrasi Rakyat
Demokrasi telah menjadi fondasi negara Indonesia sejak zaman kemerdekaan. Namun, saat ini demokrasi kita terancam oleh praktik politik uang yang merusak esensi demokrasi itu sendiri. Para pemimpin harus memahami bahwa demokrasi hanya dapat dipertahankan jika pemerintahannya sesuai dengan kehendak rakyat.
Kita membutuhkan pendekar-pendekar penyelamat demokrasi yang berani dan jujur. Politik uang menjadi ancaman serius bagi demokrasi Indonesia saat ini. Uang telah mengendalikan politik, dengan modal yang fantastis dibutuhkan untuk maju dalam pemilihan. Hal ini mengancam kedaulatan politik Indonesia, karena yang menguasai uang, menguasai kekuasaan.
Demokrasi adalah sistem orang beradab, namun jika disalahgunakan, maka kita sebagai rakyat harus bersuara. Kita perlu mengawal demokrasi dengan gerakan yang bersih, berani, dan berintegritas. Rakyat harus menjadi suara bagi mereka yang tidak mampu bersuara.
Ada dua tugas besar yang harus kita lakukan untuk mewujudkan demokrasi yang kita dambakan. Pertama, kita harus memastikan supremasi hukum. Kedua, kita harus mengejar dan menangkap para koruptor. Korupsi yang merajalela telah merusak fondasi negara ini, dan jika tidak diberantas, negara ini akan gagal.
Kita tidak boleh menyerahkan demokrasi pada preman-preman bayaran. Kita harus berani menegakkan kebenaran dan keadilan, tidak boleh menjadi penakut yang hanya diam saat melihat ketidakadilan. Kita harus bersuara, meskipun terjadi penindasan atau pembelian media.
Untuk memberantas korupsi, kita juga harus memberi contoh. Politik yang bersih, jujur, dan transparan harus diterapkan. Kita tidak boleh melanggar janji atau melakukan tindakan korupsi, karena itu juga merupakan bagian dari permasalahan korupsi di negara ini.
Kita harus bersatu dan berjuang bersama untuk mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya, demi masa depan bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik.
Sumber: Prabowo Subianto – Paradoks Indonesia dan Solusinya
