Rasa kantuk sering kali menyerang orang yang berpuasa. Hal ini disebabkan oleh perubahan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh akibat perubahan pola makan dan tidur selama puasa. Kebanyakan orang tidur larut malam dan bangun sebelum subuh untuk makan sahur, yang dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Menurut Dr. Brian England, perubahan pola tidur selama puasa dapat mengganggu hormon ritme sirkadian dan menurunkan kualitas tidur. Selain itu, tidur juga memengaruhi tingkat rasa kenyang dan lapar. Kurang tidur dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan, membuat puasa menjadi lebih menantang.
Untuk meningkatkan kualitas tidur, ada beberapa tindakan sederhana yang dapat dilakukan. Pertama, tetapkan jadwal tidur yang konsisten dan alokasikan waktu tidur tanpa terputus selama lima hingga enam jam. Tidur siang selama minimal 45 menit juga dapat membantu meningkatkan kinerja kognitif dan fisik.
Kedua, matikan layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur untuk mencapai tidur yang lebih nyenyak. Pastikan kamar tidur adalah tempat yang tenang dan santai. Terakhir, kurangi asupan kafein, makanan berlemak, dan gula sebelum tidur. Fokus pada makanan sehat saat sahur, seperti biji-bijian dan protein, untuk memberikan energi sepanjang hari.
Dengan menjaga kualitas tidur dan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi rasa kantuk saat puasa dan menjalani ibadah dengan lebih baik.
