27.2 C
Jakarta
Thursday, July 4, 2024

Jemaah Haji Diminta Menyesuaikan Aktivitas Ibadah Sunah demi Kesehatan Negeri

Pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci membutuhkan ketahanan fisik yang kuat. Selama menjalankan ibadah haji, para jemaah sebaiknya dapat menyesuaikan aktivitas ibadah sunah. Penyesuaian ini untuk mencegah jemaah mengalami kelelahan, terutama menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Penyesuaian aktivitas ibadah sunah juga bertujuan melindungi jemaah haji terhindar dari sakit atau terkena penyakit yang lebih berat. Apalagi, jemaah yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid) harus senantiasa mengontrol penyakitnya.

Menurut Kepala Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M, sebanyak 76% dari total 241.000 jemaah haji yang berangkat pada 2024 mempunyai komorbid. Oleh karena itu, diperlukan edukasi agar jemaah haji dapat mengendalikan aktivitas ibadahnya.

Liliek menyampaikan, bahwa sebagian besar jemaah haji memiliki riwayat penyakit seperti dislipidemia, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes melitus, jantung, gastritis, dan pneumonia. Untuk itu, pihak Kemenkes menggalakkan promosi kesehatan di Makkah dengan memfokuskan tenaga promosi kesehatan pada pengendalian aktivitas jemaah.

Dengan aktivitas jemaah haji yang terkendali, diharapkan tubuh mereka tetap bugar dan sehat saat menjalani ibadah di Armuzna. Penyesuaian aktivitas ibadah sunah diharapkan dapat menghindarkan jemaah dari kelelahan menjelang puncak ibadah haji.

Selain itu, jemaah haji perlu mengetahui batas kemampuannya agar tidak sampai kelelahan. Dalam perjalanan dari hotel ke masjid yang mungkin cukup jauh, jemaah disarankan untuk tidak berlebihan dalam aktivitasnya.

Kapuskes Liliek juga menekankan pentingnya pendampingan tenaga kesehatan dalam setiap aktivitas ibadah jemaah haji. Hal ini untuk memastikan kesehatan jemaah tetap terjaga dan menghindari kelelahan yang berlebihan.

Fasilitas pelayanan kesehatan untuk jemaah haji Indonesia sudah dipersiapkan dengan matang, dengan tim kesehatan tersebar di 16 sektor di Makkah dan Madinah. Terdapat pos kesehatan di bandara, pos kesehatan sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia, serta pos kesehatan satelit di tiap hotel di Makkah.

Klinik kesehatan satelit merupakan fasilitas penting yang dapat memberikan layanan kesehatan kepada jemaah haji dengan lebih mudah dan cepat. Jemaah diimbau untuk memeriksakan kesehatan mereka di klinik satelit jika merasa kurang enak badan setelah melakukan aktivitas di luar hotel.

Demikianlah informasi mengenai persiapan kesehatan jemaah haji dalam menjalani ibadah di Tanah Suci. Semoga dengan perhatian dan penyesuaian aktivitas ibadah sunah, jemaah haji dapat menjalani ibadah dengan sehat dan lancar.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru