30.1 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Bagaimana Cara Menghindari Makanan yang Mengandung Mikroplastik?

Sejumlah penelitian telah menyoroti ancaman mikroplastik yang muncul dari makanan, minuman, udara, hingga air di lingkungan sekitar. Bukan tanpa alasan, mikroplastik menjadi perhatian karena dapat mengancam kesehatan manusia jika tak sengaja masuk ke dalam tubuh.

Profesor Obstetri dan Ginekologi serta Ilmu Reproduksi di UC San Francisco, Tracey Woodruff, telah meneliti bagaimana bahan kimia beracun di lingkungan sekitar, termasuk mikroplastik, dapat menimbulkan risiko penyakit bagi manusia.

Dalam penelitiannya, Woodruff dan rekan-rekannya meninjau hampir 2.000 studi ilmiah terkait risiko kesehatan mikroplastik pada 2022 atas permintaan legislator California. Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik yang tertelan dapat mengurangi tingkat kesuburan dan meningkatkan risiko kanker, terutama pada saluran pencernaan.

Mikroplastik adalah partikel kecil berbahaya yang berasal dari berbagai benda, seperti bahan kemasan, ban mobil, pakaian sintetis yang rusak, hingga beberapa pembersih wajah. Biasanya, mikroplastik berasal dari pemecahan plastik dan terbuat dari bahan kimia berbahaya seperti Bisfenol A (BPA) pada botol minum, ftalat pada kosmetik, dan zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS) yang sering digunakan untuk alat masak anti-lengket.

Bahan kimia seperti BPA, ftalat, dan PFAS dapat meniru hormon manusia yang mengendalikan berbagai proses dalam tubuh. Paparan terhadap zat-zat ini dapat meningkatkan berbagai risiko, mulai dari infertilitas hingga perkembangan janin yang buruk dan kanker.

Untuk menghindari risiko mikroplastik, salah satu cara yang disarankan oleh Woodruff adalah dengan tidak memanaskan makanan dalam kemasan plastik menggunakan microwave. Panas dapat membuat plastik melepaskan bahan kimia seperti BPA ke dalam makanan. Selain itu, beralih dari penggunaan botol air plastik menjadi kaca atau aluminium juga bisa menjadi solusi untuk menghindari risiko mikroplastik.

Woodruff juga merekomendasikan perubahan pola makan, seperti membeli produk organik, mengurangi konsumsi daging merah, dan meningkatkan konsumsi sayur dan buah. Banyak biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran yang dikonsumsi lebih baik untuk tubuh karena bahan nabati cenderung kurang terkontaminasi mikroplastik dibandingkan dengan produk hewani.

Untuk mengurangi paparan mikroplastik di lingkungan rumah, Woodruff menyarankan penggunaan campuran soda kue dan air atau cuka dan air untuk membersihkan rumah. Hindari mencampurkan bahan kimia berbahaya dalam pembersih rumah, seperti pemutih yang dapat menghasilkan gas berbahaya. Penggunaan penyedot debu dengan filter HEPA juga penting untuk mengendalikan debu-debu di rumah.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru