Kabupaten Lamongan, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, terkenal bukan hanya karena kekayaan kulinernya yang beragam dan keindahan alamnya, tetapi juga karena keberadaan kecamatan-kecamatan dengan nama yang unik.
Setiap nama kecamatan di Kabupaten Lamongan memiliki cerita dan asal usul yang menarik, yang menceritakan bagian dari sejarah dan budaya kaya di wilayah tersebut. Mari kita telusuri beberapa nama kecamatan unik beserta cerita di balik penamaannya.
1. Brondong: Jejak Sejarah Leluhur dalam Nama yang Menarik
Kecamatan Brondong mungkin terdengar lucu, namun dibalik namanya yang unik terdapat cerita sejarah yang sarat makna. Nama Brondong berkaitan erat dengan sejarah seorang lelaki yang melarikan diri dari peperangan dan menemukan perlindungan serta hidayah di pesisir Lamongan.
Menurut legenda setempat, Kiai Brondong, leluhur masyarakat Brondong, dulunya dikenal sebagai Lanang Dangiran. Lanang Dangiran adalah anak dari Raja Blambangan, Susuhunan Tawangalun, kerajaan Hindu yang berpusat di Banyuwangi. Saat Blambangan dilanda peperangan, Lanang Dangiran melarikan diri dan akhirnya diselamatkan di pesisir Lamongan. Desa tempat ia diselamatkan pun dinamai Brondong, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya.
2. Deket: Kenangan Mbah Sinuwun
Kecamatan Deket juga memiliki cerita menarik di balik penamaannya. Nama Deket berasal dari kata “Ndek” mandek, yang berarti berhenti. Cerita di balik penamaan ini mengisahkan tentang Syekh Hisyamudin, yang lebih dikenal sebagai Mbah Sinuwun oleh warga Deket.
Saatin Syekh Hisyamudin wafat, rencana awal warga adalah menguburkannya di kompleks pemakaman Sunan Giri di Gresik. Namun, dalam perjalanan, kereta yang membawa jenazahnya berhenti tiba-tiba. Hal ini dianggap sebagai isyarat untuk memakamkannya di tanah kosong yang luas, yang kemudian menjadi tempat pemakamannya. Dari situlah muncul nama Deket, sebagai kenangan akan momen menghentak tersebut dan penghormatan kepada Mbah Sinuwun.
Kisah di balik penamaan kecamatan Brondong dan Deket di Kabupaten Lamongan menggambarkan kekayaan sejarah dan budaya lokal Indonesia. Nama-nama unik ini bukan hanya sebutan geografis, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan narasi suatu daerah yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
