Seorang bayi berusia 19 bulan di Sabah, Malaysia didiagnosis menderita kanker ovarium. Hal ini merupakan kasus yang langka karena penyakit ini biasanya menyerang wanita dewasa. Sang ibu, Fallarystia Sintom (25), pertama kali menyadari ada yang salah ketika anaknya, Daneen Auni Riksi, mengalami sembelit, perut kembung, dan kurang aktif dari biasanya.
Setelah membawa Daneen ke rumah sakit, dokter menemukan tumor berukuran 13,5 cm dan melakukan operasi pada Oktober 2024. Hasil dari operasi tersebut menunjukkan bahwa Daneen menderita kanker ovarium stadium tiga, di mana kanker telah menyebar ke area di luar panggul.
Kanker ovarium biasanya terjadi pada wanita berusia di atas 40 tahun, namun kasus ini terjadi pada seorang bayi. Daneen diperkirakan akan menjalani kemoterapi setelah pulih dari operasi, dengan harapan kesembuhan.
Kanker ovarium adalah kanker yang terjadi di jaringan ovarium atau indung telur, disebabkan oleh perubahan atau mutasi DNA di sel-sel ovarium. Penyebab mutasi genetik ini belum diketahui pasti, namun beberapa faktor seperti riwayat keluarga, obesitas, dan usia lanjut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium.
Kanker ovarium pada anak disebabkan oleh perubahan pada sel-sel ovarium, meskipun penyebab pastinya seringkali tidak diketahui. Daneen, sang bayi, diharapkan segera pulih dan memulai perjalanan kemoterapi untuk mengatasi kanker ovarium yang dideritanya.
