Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, meminta Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, untuk segera melakukan skrining agar tidak cepat mengalami pikun dan terkena penyakit otak karena telah memasuki kelompok lanjut usia (lansia).
Budi mengungkapkan bahwa program Asta Cita yang diusung oleh Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berfokus pada preventif alias pencegahan penyakit melalui skrining dini. Salah satu pembaruan terkait skrining yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) adalah ditujukan kepada seluruh kelompok usia, yakni dari bayi hingga lansia.
Dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024 di Jakarta, Budi mengajak Airlangga untuk melakukan skrining agar penyakit yang berpotensi muncul bisa terdeteksi lebih dini. Budi juga menyebutkan pentingnya skrining untuk lansia seperti dirinya dan Airlangga untuk mencegah kemunculan demensia dan alzheimer.
Program skrining yang akan diprogramkan oleh Kemenkes RI untuk masyarakat Indonesia meliputi gizi untuk bayi, kesehatan jiwa, obesitas untuk anak-anak, kardiovaskular untuk kelompok dewasa guna menekan angka kematian akibat stroke dan jantung, serta skrining kanker payudara, serviks, paru-paru, dan usus. Hal ini dilakukan karena penyakit-penyakit tersebut menyumbang angka kematian terbesar di Indonesia.
Budi menjelaskan bahwa skrining adalah strategi kesehatan yang lebih murah dan lebih baik dari segi kualitas hidup, karena bukan hanya mengobati orang sakit, tetapi juga menjaga agar masyarakat tetap sehat. Untuk mewujudkan program skrining ini, Kemenkes RI telah mengalokasikan sekitar Rp4-5 triliun dan mendapat tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan.