Kurma menjadi salah satu makanan khas Bulan Suci Ramadan yang diburu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Israel tercatat sebagai salah satu pemain terbesar di pasar kurma global, hanya kalah satu posisi dengan Arab Saudi. Israel memiliki nilai ekspor kurma lebih dari US$317 juta atau sekitar Rp4,95 triliun, dan memegang lebih dari 60% pangsa pasar global untuk kurma Medjool.
Namun, dengan masih berlangsungnya serangan Israel di Gaza, Palestina, dan gerakan boikot terhadap produk yang mendukung Israel, masyarakat disarankan untuk berhati-hati dalam memilih kurma yang dibeli. Beberapa merek kurma asal Israel yang masih dijual di toko atau e-commerce di Indonesia antara lain King Solomon Dates, Hadiklaim, dan Jordan River.
Masyarakat diimbau untuk memeriksa label nama perusahaan yang mengekspor kurma asal Israel pada kemasan. Beberapa perusahaan pengekspor kurma Israel yang harus dihindari antara lain Hadiklaim, Mehadrin, Agrexco, Arava, Edom, dan MTex. Palestine Campaign juga mengimbau untuk tidak membeli kurma Israel selama Ramadan sebagai dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Selain itu, Palestine Campaign juga memberikan cara membedakan kurma asal Israel, antara lain dengan memeriksa label saat membeli kurma, memeriksa kurma Medjool yang dijual di supermarket, menghindari kurma dengan merek Hadiklaim, dan memeriksa label untuk perusahaan pengekspor kurma dari Israel seperti Mehadrin, MTex, Edom, Agrexco, dan Arava.
