Merokok adalah kebiasaan yang banyak dilakukan oleh orang di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa tembakau dalam rokok menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahun, baik di antara perokok aktif maupun pasif. Penggunaan tembakau juga dikaitkan dengan risiko kanker, penyakit jantung, pembekuan darah, serangan jantung, stroke, kerusakan gigi, gusi, dan kulit.
Prevalensi merokok dipengaruhi oleh faktor seperti kemakmuran negara dan budaya. Negara-negara kaya dan beberapa budaya di seluruh dunia memiliki tingkat perokok yang lebih tinggi. Berdasarkan data World Population Review, Nauru adalah negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia, diikuti oleh Myanmar dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Indonesia menduduki peringkat kedelapan dengan jumlah perokok terbanyak di dunia menurut World Population Review. Data survei kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa terdapat sekitar 70 juta perokok aktif di Indonesia, dengan sebagian besar berusia 10-18 tahun. Angka merokok pada kelompok anak dan remaja juga menunjukkan peningkatan signifikan.
Meskipun angka merokok secara global telah menurun berkat edukasi mengenai dampak negatif tembakau dan kampanye anti-tembakau, masih banyak yang terpengaruh oleh kebiasaan merokok. Penting untuk terus meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok dan mendorong upaya untuk mengurangi angka perokok di seluruh dunia.