Home Kesehatan Waspada Penularan MPOX – Kesehatan Bangsaku

Waspada Penularan MPOX – Kesehatan Bangsaku

Penyebaran virus Mpox (MPXV) yang dapat ditularkan dari manusia ke manusia, harus diwaspadai. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau luka kulit orang yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi atau droplet.

Penyakit Mpox bisa menular melalui kontak langsung kulit ke kulit atau membran mukosa, termasuk saat berhubungan seksual. Penularan melalui droplet biasanya memerlukan kontak erat yang berlangsung lama, sehingga anggota keluarga atau orang-orang yang sering kontak dengan kasus tersebut memiliki risiko tertular yang lebih tinggi.

Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Yudhi Pramono, MARS, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan virus Mpox.

Yudhi menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, serta berprilaku seksual yang sehat. Jika ada gejala Mpox, segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat.

Berdasarkan laporan “Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023” yang diterbitkan oleh Kemenkes pada tahun 2024, gejala Mpox yang sering dilaporkan adalah lesi, demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi antara 2-4 minggu, dengan kasus tercepat sembuh dalam 14 hari setelah muncul gejala pertama.

Kementerian Kesehatan berupaya dalam pencegahan dan perawatan pasien Mpox dengan memberikan vaksin dan obat-obatan, termasuk antibiotik. Sebagian besar kasus Mpox di Indonesia diberikan perawatan suportif dan simtomatis dengan isolasi di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Kementerian Kesehatan juga telah melakukan vaksinasi Mpox bagi kelompok risiko tinggi dengan sasaran 495 orang pada tahun 2023. Pada tahun 2024, sedang disiapkan total 4.450 dosis vaksin untuk 2.225 orang dengan 2 dosis per individu.

Imbauan juga diberikan kepada pelaku perjalanan untuk tetap waspada dan menghindari perjalanan ke negara-negara terjangkit Mpox. WHO kembali menyatakan Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional pada tanggal 14 Agustus 2024, menyusul peningkatan kasus di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara Afrika lainnya.

Pelaku perjalanan dari Indonesia diimbau untuk berhati-hati dan tidak lengah jika ingin bepergian ke negara terjangkit, terutama di wilayah Afrika. Meskipun tidak ada pembatasan perjalanan, WHO dan Kementerian Kesehatan mendorong para pelaku perjalanan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta berprilaku seksual yang aman.

WHO mencatat sebanyak 99.176 kasus konfirmasi Mpox, termasuk 208 kematian, yang dilaporkan oleh 116 negara anggota WHO sejak 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2024. Republik Demokratik Kongo menjadi negara dengan kasus tertinggi di Afrika. Swedia juga konfirmasi Mpox berjenis Clade Ib pada seseorang dengan riwayat perjalanan ke Afrika Tengah.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui 1500-567, SMS ke 081281562620, atau email kontak@kemkes.go.id.

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, juga menegaskan pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus Mpox.

Source link

Exit mobile version