Kasus Monkeypox atau penyakit cacar monyet semakin merebak ke banyak negara. Virus ini, anggota keluarga Orthopox virus, secara tidak sengaja menular ke manusia karena kemiripannya.
Kabar terbaru, kasus Monkeypox telah ditemukan di Thailand dengan strain terbaru klade 1b. Pasien pertama di Asia dengan strain ini adalah seorang pria berusia 66 tahun yang melakukan perjalanan dari Afrika. Setelah tiba di Bangkok pada 14 Agustus 2024, pasien ini menunjukkan gejala Monkeypox dan langsung diisolasi di rumah sakit.
Hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa pasien tersebut terinfeksi klade 1b. Departemen Pengendalian Penyakit Thailand sedang melakukan pemantauan terhadap 43 orang yang berkontak dekat dengan pasien, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala selama 21 hari.
Klade 1b awalnya muncul di Kongo dan menyebar ke negara-negara lain di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan keadaan darurat kesehatan global dan mendorong peningkatan produksi vaksin untuk mengatasi virus ini.
Monkeypox dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain melalui kontak manusia ke manusia, benda-benda yang terkontaminasi, kehamilan, manusia ke hewan, dan hewan ke manusia. Gejala Monkeypox mirip dengan gejala Covid-19, termasuk ruam di berbagai bagian tubuh, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, nyeri otot dan punggung, sakit kepala, dan gejala pernafasan.
Pemerintah Indonesia perlu serius mengantisipasi penyebaran Monkeypox di negara ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara penularan dan gejala penyakit ini. Ini merupakan tantangan kesehatan global yang harus dihadapi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
