Orang-orang Yahudi saat ini tengah menjadi sorotan dunia karena konflik antara pasukan tentara Israel dan Palestina. Yahudi adalah agama dan bangsa mayoritas di Israel dan tersebar di berbagai belahan dunia. Meskipun terlibat dalam konflik di Timur Tengah, Israel dianggap sebagai negara maju dengan indikator pembangunan manusia yang tinggi.
Yahudi, juga dikenal sebagai Jew atau Jewish, adalah orang yang memeluk agama Yahudi. Mereka bisa merujuk kepada keturunan Ibrani yang disebutkan dalam Alkitab atau sebagai penganut agama Yudaisme. Orang Yahudi telah menunjukkan kecerdasan dan prestasi yang luar biasa sepanjang sejarah.
Orang Yahudi di Barat pada abad ke-20 sering mencapai kesuksesan di bidang intelektual dan ekonomi. Sebanyak 16% pemenang Nobel dalam bidang sains antara tahun 1901-1962 adalah orang Yahudi, termasuk Albert Einstein. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang Yahudi di Amerika Serikat lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibanding kelompok lain.
Keberhasilan orang Yahudi disebabkan oleh dua hal utama. Pertama, kecerdasan di atas rata-rata yang diwarisi dari generasi ke generasi. Kedua, nilai budaya yang kuat yang mendorong etos kerja dan pencapaian. Keluarga Yahudi mendorong anak-anaknya untuk berprestasi, memberikan pendidikan yang baik, dan menanamkan motivasi untuk membaca.
Selain itu, sejarawan menyebut bahwa diskriminasi yang dialami oleh Yahudi juga berperan dalam kesuksesan mereka. Diskriminasi memperkuat hubungan antar-Yahudi dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi peluang baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Sikap skeptis terhadap ide konvensional membantu mereka untuk menciptakan inovasi baru yang mendukung kemajuan ekonomi.
Kesimpulannya, kesuksesan orang Yahudi didorong oleh kombinasi kecerdasan, nilai budaya yang kuat, motivasi untuk berprestasi, dan kemampuan untuk menemukan peluang baru. Semua faktor ini menyumbang pada prestasi yang signifikan yang telah dicapai oleh komunitas Yahudi di berbagai bidang.
