Taylor Swift akan menggelar konser selama enam hari di National Stadium di Singapura pada awal Maret mendatang. Diperkirakan bahwa konser tersebut akan memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian Singapura dengan kunjungan penggemar dari berbagai negara ke Singapura.
Dilansir dari Channel New Asia (CNA), terdapat peningkatan permintaan sekitar 30% untuk tiket pesawat dan akomodasi sekitar tanggal konser Taylor Swift. Konser Swift di Singapura diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan rata-rata dan mungkin melampaui nilai ekonomi A$1,2 miliar (Rp 12 triliun) selama konsernya di Melbourne.
Lebih dari 300.000 tiket telah terjual, dan sejumlah besar penggemar datang dari negara lain. Badan Pariwisata Singapura (STB) telah memberikan dana ‘subsidi’ untuk membawa The Eras Tour ke Singapura, menjadikannya satu-satunya lokasi konser Taylor Swift di Asia Tenggara.
Persediaan tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Singapura, terutama dalam sektor pariwisata seperti perhotelan, ritel, perjalanan, dan kuliner. Singapura bahkan memberikan hibah atau subsidi sekitar US$2 juta hingga US$3 juta (sekitar Rp31,24 miliar hingga Rp46,86 miliar) untuk setiap konser Taylor Swift di Singapura.
Eksklusivitas konser juga dianggap penting untuk mengukuhkan Singapura sebagai destinasi yang dinamis dan kaya akan budaya. Meskipun tidak ada informasi konkret mengenai klaim mengenai klausul eksklusivitas untuk konser Taylor Swift.
Pemberian hibah atau subsidi untuk konser Taylor Swift di Singapura bukanlah hal baru, dan eksklusivitas konser tersebut dianggap membawa manfaat dalam pengembangan pariwisata dan branding negara.