Tari Seblang Olehsari, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah bukanlah sekadar mitos belaka. Tarian mistis ini melibatkan seorang penari yang kesurupan dan mengenakan omprok atau mahkota tradisional di kepala.
Penari Seblang dipilih berdasarkan syarat khusus, yaitu haruslah seorang gadis yang belum menikah dan memiliki garis keturunan dengan penari leluhurnya. Mereka menari di lingkungan bundar dengan musik tradisional Banyuwangi sebagai iringannya, sambil berada dalam kondisi trance dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut.
Dwi Putri Ramadani merupakan penari Seblang terpilih kali ini, yang merupakan pengalaman keduanya setelah sebelumnya menari pada tahun 2023. Ia menggantikan Susi Susanti yang terakhir menarikan Seblang pada tahun 2022.
Aksesoris yang digunakan dalam tarian ini sangat khas, seperti krincing (gelang kaki) dan omprok (hiasan kepala) yang terbuat dari janur, daun pisang muda, dan bunga segar. Seblang merupakan bagian dari tradisi adat masyarakat Osing untuk mengekspresikan rasa syukur, dengan ritual yang berlangsung dari 15 hingga 21 April.
Selain penari Seblang, dalam tradisi kuno ini juga diadakan ritual ‘Tundik’ di mana penari Seblang mengajak penonton untuk menari bersama dengan menggunakan sampur (selendang). Penonton yang menerima selendang tersebut kemudian diharapkan untuk naik ke panggung dan menari bersama Seblang.
Inilah sedikit gambaran tentang Tari Seblang Olehsari, sebuah tradisi mistis dan khas dari masyarakat Osing yang dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi.