Sebuah penelitian terbaru dari Inggris menemukan bahwa suplemen minyak ikan, yang selama ini dianggap dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, sebenarnya dapat meningkatkan risiko masalah jantung. Minyak ikan kaya akan asam lemak Omega 3 dan biasanya dianggap mendukung fungsi otak, kesehatan jantung, dan pencernaan. Namun, penelitian jangka panjang ini menunjukkan bahwa konsumsi rutin suplemen minyak ikan dapat meningkatkan kemungkinan mengalami penyakit jantung atau stroke.
Bagi individu yang sudah menderita kondisi kardiovaskular, mengonsumsi minyak ikan secara teratur dapat memperlambat perkembangan penyakit tersebut. Para penulis studi dalam laporan yang dirilis di BMJ Medicine mengungkapkan bahwa penggunaan rutin suplemen minyak ikan dapat menjadi faktor risiko untuk fibrilasi atrium dan stroke di kalangan masyarakat umum.
Penelitian ini melibatkan 415.737 peserta, termasuk 55 persen wanita, yang berusia antara 40-69 tahun. Para peserta disurvei dari tahun 2006 hingga 2010, dengan data demografis dasar, termasuk kebiasaan diet terkait konsumsi ikan berminyak dan tidak berminyak serta suplemen minyak ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana suplemen ini mempengaruhi perkembangan risiko kondisi jantung yang sehat hingga fibrilasi atrium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi lebih banyak ikan berminyak dan alkohol memiliki jumlah perokok yang lebih sedikit. Penggunaan rutin suplemen minyak ikan dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk mengembangkan fibrilasi atrium dan stroke bagi individu yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular. Namun, bagi mereka yang sudah memiliki kondisi tersebut, penggunaan rutin suplemen minyak ikan justru dapat menurunkan risiko perkembangan penyakit.
Analisis lebih lanjut juga menunjukkan bahwa faktor seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, serta penggunaan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung, selain dari konsumsi minyak ikan. Para peneliti menegaskan bahwa karena sifat penelitian ini bersifat observasional, hubungan sebab-akibat yang pasti tidak dapat ditetapkan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mekanisme pasti dari penggunaan suplemen minyak ikan dalam perkembangan penyakit kardiovaskular.