Akibat penggunaan senjata tajam oleh tersangka untuk melukai korban, luka-luka ditemukan pada tubuh korban di bagian punggung dan dada sebelah kanan. Menurut Arya, salah satu tersangka masih berstatus pelajar SMP sementara dua lainnya sudah tidak sekolah lagi. Arya menjelaskan bahwa tawuran antar kelompok sering kali diawali dengan janjian melalui media sosial. Meskipun menjadi trend di kalangan remaja, tawuran seringkali berujung pada kekerasan yang tidak terkendali dan bahkan menyebabkan kematian.
Sebelum kejadian tersebut, seorang saksi mata bernama Brian Pramudya mengatakan bahwa korban dan temannya bersepeda motor ketika kejadian terjadi. Korban jatuh dari sepeda motor tersebut dan temannya berteriak minta tolong, sehingga warga sekitar datang untuk membantu. Awalnya, warga mengira korban mengalami kecelakaan, namun ketika dibawa ke pinggir jalan, mereka melihat bahwa korban mengalami luka yang mengeluarkan darah.
Tubuh korban banyak mengeluarkan darah dan temannya sudah tidak ada ketika ditemukan oleh warga. Situasi tersebut menggambarkan betapa berbahayanya tawuran antar remaja dan perlunya untuk mengatasi masalah ini dengan serius.