Surabaya (beritajatim.com) – Pink Moon terjadi pada Rabu 24 April 2024. Namun, fenomena ini tidak mengubah warna bulan purnama menjadi merah muda. Puncak fenomena Pink Moon terjadi pada Rabu pagi, namun bisa disaksikan mulai Selasa petang jika cuaca cerah.
Bulan purnama sendiri merupakan fenomena astronomi di mana bulan berada di antara matahari dan bumi, sehingga terlihat lebih penuh. Sebutan “Pink Moon” hanya merujuk pada bulan purnama yang terjadi pada bulan April, terinspirasi dari bunga liar berwarna merah muda di Amerika Utara.
Warna bulan tetap sama seperti biasanya, hanya nama fenomena yang berbeda-beda setiap bulannya. Selain istilah Pink Moon, ada juga sebutan lain seperti budding moon, new shoots moon, seed moon, growing moon, hingga egg moon, yang disesuaikan dengan daerah masing-masing.
Untuk menyaksikan kecantikannya, masyarakat dapat menggunakan teleskop. Banyak orang, termasuk para fotografer astronomi, mengabadikan fenomena ini. Jadi, Pink Moon adalah sebutan khas bulan purnama April dan bukan perubahan warna bulan.