Human papilloma virus atau HPV adalah virus penyebab kanker serviks, atau yang sering disebut kanker mulut rahim. Kanker ini merupakan salah satu kanker yang paling berbahaya bagi perempuan. Menurut dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, Sp.OG, MSc, ada sekitar 30 jenis HPV yang dapat mempengaruhi area kelamin seperti vagina, vulva, leher rahim, penis, skrotum, dan anus. Dari 30 jenis tersebut, 14 jenis dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
Kanker serviks tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang secara bertahap. Ketika seseorang terinfeksi HPV tertentu dan sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan virus tersebut, maka HPV dapat membuat sel di daerah serviks menjadi abnormal. Jika tidak terdeteksi atau diobati secara dini, sel abnormal ini dapat berkembang menjadi prakanker, dan akhirnya menjadi kanker serviks.
Meskipun ada kasus di mana HPV dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu diobati, bagi yang telah terdiagnosis mengalami infeksi HPV, terutama wanita dengan kutil kelamin, disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala oleh dokter.
Salah satu langkah pencegahan utama untuk infeksi virus HPV dan kanker serviks adalah melalui vaksinasi HPV. Vaksin HPV merupakan bagian dari program imunisasi nasional dan dianjurkan untuk dilakukan pada anak perempuan usia 9-13 tahun dengan dua dosis vaksinasi, serta perempuan usia 13-45 tahun dengan tiga dosis vaksinasi.
Selain vaksinasi, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi HPV dan kanker serviks, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, hindari menyentuh kutil secara langsung, melakukan hubungan seksual yang aman, dan menghindari hubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan.