Jakarta, CNBC Indonesia – Generasi Z dan Milenial cenderung lebih suka menghabiskan uang untuk barang-barang mewah daripada menabung. Hal ini sering kali dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada diri sendiri setelah bekerja keras atau sebagai cara untuk meredakan rasa khawatir. Namun, kebiasaan berbelanja secara impulsif untuk mengatasi perasaan pesimis terkait ekonomi dan masa depan disebut sebagai “doom spending”. Jika tidak dikontrol, “doom spending” dapat membuat Generasi Z dan Milenial lebih cepat jatuh miskin daripada generasi sebelumnya.
Menurut dosen senior keuangan di King’s Business School, Ylva Baeckstrom, “doom spending” merupakan kebiasaan yang tidak sehat dan berdampak fatal. Hal ini ditengarai sebagai hasil dari paparan berita buruk melalui media sosial yang membuat Generasi Z dan Milenial merasa seperti dalam situasi yang tidak terkendali.
Survei Keamanan Finansial International Your Money CNBC menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa di seluruh dunia merasa lebih buruk secara finansial daripada orang tua mereka. Generasi saat ini menjadi generasi pertama yang cenderung akan lebih miskin daripada orang tua mereka dalam jangka waktu yang lama. Hal ini terutama disebabkan oleh kebiasaan pengeluaran untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting, yang pada akhirnya hanya menciptakan ilusi kendali dalam dunia yang sebenarnya tidak terkendali.
Kebiasaan boros Generasi Z dan Milenial sering kali muncul sebagai upaya untuk melarikan diri dari ketidakpuasan terhadap pekerjaan dan tekanan dari lingkungan sebaya. Namun, menurut pendiri startup Daivik Goel, kebiasaan boros dapat berkurang atau hilang jika seseorang menemukan kebahagiaan dalam pekerjaannya.
Untuk mengatasi kebiasaan boros, Ylva Baeckstrom menyarankan untuk memahami hubungan dengan uang sebagaimana hubungan dengan orang lain. Faktor-faktor seperti bagaimana seseorang dibesarkan, bagaimana keluarga mengelola uang, dan literasi keuangan juga turut mempengaruhi kebiasaan boros seseorang.
Samantha Rosenberg, pendiri dan COO platform pengembangan kekayaan, menyarankan untuk membuat transaksi menjadi lebih nyata dan sulit agar seseorang lebih mempertimbangkan sebelum berbelanja. Penggunaan uang tunai, notifikasi transaksi, dan melakukan pembelian secara langsung di toko juga dapat membantu mencegah kebiasaan belanja impulsif.
Dengan demikian, penting bagi setiap individu, terutama Generasi Z dan Milenial, untuk memahami hubungan dengan uang, mengatasi kebiasaan boros, dan lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi mereka.