Presiden Kelima RI dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, mengatakan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende memiliki makna penting untuk lebih memahami proses lahirnya Pancasila. Megawati menegaskan bahwa Pancasila tidak lahir dengan mudah di tengah tekanan dari bangsa kolonial pada masa itu.
Dalam amanat yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Megawati menyebut bahwa Presiden Pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, sudah mulai memikirkan tentang pemikiran para tokoh dunia sejak usia 16 tahun.
Megawati juga menyoroti bahwa pemikiran tokoh dunia seperti Mahatma Gandi, Sun Yat Sen, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, Kemal Ataturk, Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abduh, Jean-Jacques Rousseau, Adler, Voltaire, Karl Marx, Friedrich Engels, Otto Bauer, Ernest Renan, serta Mazzini dan Garibaldi, menjadi inspirasi dalam merumuskan ide dan imajinasi tentang Indonesia Raya.
Dengan demikian, peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende merupakan kesempatan untuk lebih memahami warisan ideologi bangsa dan proses lahirnya Pancasila yang tak lepas dari perjuangan dan pemikiran para tokoh dunia yang digali oleh para pendiri bangsa untuk kesejahteraan Indonesia.
