Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Hwang Joon-kook, mengungkapkan bahwa anak-anak di Korea Utara mengalami pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk hukuman mati karena mendistribusikan atau menonton drama Korea Selatan (drakor). Hal ini disampaikan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di markas besar PBB di New York pada hari Rabu (3/4).
Hwang menyoroti bahwa anak-anak di Korea Utara menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang berat, meskipun negara tersebut sudah meratifikasi Konvensi Hak Anak. Menurutnya, berbagai sumber publik, termasuk kesaksian pembelot Korea Utara, telah mengungkapkan bahwa anak-anak di negara tersebut menghadapi hukuman mati dan penahanan di penjara politik bersama keluarga mereka sebagai hukuman kolektif.
Selain itu, Hwang juga menambahkan bahwa anak-anak Korea Utara menghadapi krisis kemanusiaan akibat prioritas negara tersebut yang terfokus pada program nuklir, rudal balistik, dan barang-barang mewah. Laporan yang diterbitkan oleh UNICEF, WHO, dan Grup Bank Dunia juga mencatat bahwa 17% anak-anak di Korea Utara mengalami hambatan pertumbuhan karena kekurangan gizi.
