Home Gaya Hidup Pavel Durov, CEO Telegram yang Memiliki 100 Anak

Pavel Durov, CEO Telegram yang Memiliki 100 Anak

Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, menjadi sorotan setelah ditangkap di Bandara Le Bourget, Prancis. Kantor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur Prancis menangkapnya karena tuduhan pencucian uang, perdagangan narkoba, dan penyebaran konten pelecehan seksual anak di Telegram.

Durov adalah seorang ahli teknologi dengan julukan “si jenius pemrograman” yang memiliki kekayaan sekitar US$9,15 miliar. Dia dikenal karena mendirikan VKontakte (VK), yang disebut sebagai “Facebook”-nya Rusia, sebelum mendirikan Telegram.

Durov memutuskan untuk membuat Telegram sebagai alternatif pesan instan yang aman dari campur tangan pemerintah. Aplikasi ini terkenal dengan enkripsi end-to-end yang kuat dan komitmen privasi yang tinggi.

Meskipun pesan Telegram menarik perhatian teroris, Durov menegaskan bahwa aplikasi tersebut tidak akan digunakan untuk kegiatan teror. Telegram menjadi platform pesan paling aman di pasaran karena keputusan Durov untuk menolak “backdoor” untuk pemerintah.

Durov telah berseteru dengan pemerintah, termasuk Rusia, karena komitmennya terhadap privasi. Pada 2018, Rusia melarang Telegram, namun larangan tersebut dicabut pada 2020.

Pemerintah Barat prihatin dengan penyalahgunaan Telegram oleh pencuci uang, pengedar narkoba, dan penyebar pedofilia. Namun, Telegram menyatakan bahwa tidak bijaksana menyalahkan platform atau pemiliknya atas penyalahgunaan tersebut.

Sebelum ditangkap, Durov berada di Azerbaijan bersama Presiden Rusia, Vladimir Putin. Meskipun meninggalkan Rusia, pemerintah Rusia cepat merespons penahanan Durov.

Telegram telah menegaskan ketaatannya pada hukum Uni Eropa, dan Durov tidak merahasiakan apapun terkait platformnya.

Source link

Exit mobile version