Sejumlah menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menekankan pentingnya untuk menyelamatkan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang sedang menghadapi tekanan akibat penangguhan pendanaan oleh negara donor. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, bersama mitranya dari Arab Saudi, Yordania, Palestina, dan Mesir, telah bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, di Jenewa, Swiss, pada Senin (26/2).
Retno menyatakan, “Kita perlu bersatu untuk menyelamatkan UNRWA. UNRWA sangat penting bagi para pengungsi Palestina, tidak hanya yang tinggal di Gaza tetapi juga mereka yang tinggal di Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan wilayah lainnya.” Komite Menlu OKI, yang diberi mandat oleh KTT Liga Arab-OKI di Riyadh untuk memperoleh dukungan internasional bagi Palestina, juga menyoroti adanya standar ganda dalam penyelesaian masalah Palestina.
Retno menekankan kembali komitmen Menlu OKI untuk terus berjuang demi Palestina, serta menjadikan solusi dua negara sebagai panduan utama. Dalam acara terkait Palestina di Markas Besar PBB di Jenewa, Retno menegaskan bahwa dunia tidak boleh diam dalam merespons konflik di Gaza dan pentingnya adanya gencatan senjata untuk memperbaiki situasi di lapangan.
Selain itu, Retno juga meminta bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, terutama untuk penduduk di Gaza utara yang mengalami kelaparan. Dalam pertemuan bertema “Human Rights Situation in the Occupied Palestinian Territory”, Retno juga menyinggung tentang keputusan sementara ICJ yang seharusnya diikuti oleh semua negara, termasuk Israel, namun Israel belum mematuhi tenggat waktu untuk laporan wajibnya.
Retno juga menyerukan agar negara-negara menghentikan pengiriman senjata ke Israel sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri ketidakadilan terhadap bangsa Palestina. Demikianlah yang disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Referensi: ANTARA 2024
