Maarten Paes menjadi sorotan setelah penampilan apiknya di dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dia berhasil menyelamatkan serangan Timnas Arab Saudi dan Australia serta membantu Timnas Indonesia meraih hasil imbang.
Maarten Paes bergabung dengan Timnas Indonesia melalui proses naturalisasi yang dilakukan oleh pemerintah. Meskipun sebelumnya ia adalah warga negara Belanda yang lahir dan besar di Nijmegen, Belanda, namun kesempatan untuk memperkuat Timnas Indonesia besar bagi Paes.
Hal yang menarik dari naturalisasi Maarten Paes adalah peran neneknya, Nel Appels-van Heyst, dalam proses tersebut. Nenek Paes merupakan orang Belanda kelahiran Kediri yang tinggal lama di Indonesia sebelum negara ini merdeka. Sebagai seorang Blijvers, yaitu orang Eropa yang lahir di Hindia Belanda sebelum kemerdekaan Indonesia, van Heyst memenuhi syarat naturalisasi pemerintah.
Dalam sebuah wawancara di akun Youtube FC Dallas, Paes mengungkap bahwa neneknya berasal dari Kediri dan tinggal di Indonesia selama 5-6 tahun sebelum Perang Dunia II. Saat perang meletus, van Heyst ditahan oleh Jepang dan mengalami berbagai kesulitan di kamp konsentrasi. Setelah perang usai, van Heyst pulang ke Belanda dan memulai hidup baru.
Selama hidup bersama, Paes menceritakan bahwa neneknya sering mengasuhnya dengan penuh kasih sayang dan menceritakan kehidupan masa muda di Indonesia. Dari situ, Paes merasa bangga dan bersyukur terhadap Indonesia, dan akhirnya menerima tawaran naturalisasi sebagai bentuk penghormatan kepada nenek yang telah meninggal.
Dengan demikian, kehadiran Maarten Paes dalam Timnas Indonesia membawa cerita menarik tentang sejarah keluarganya dan hubungan emosional dengan Indonesia, meskipun sebenarnya tidak memiliki ikatan darah dengan tanah air ini.