Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak kader posyandu untuk memberikan pelayanan pada seluruh siklus hidup manusia, yakni mulai dari dalam kandungan hingga lanjut usia (lansia). Hal tersebut disampaikannya saat makan siang bersama kader-kader posyandu di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, hari ini.
Menkes mengingatkan bahwa pelayanan kader posyandu selama ini lebih terfokus pada ibu hamil dan balita, namun populasi masyarakat Indonesia yang lebih dewasa semakin banyak. Oleh karena itu, kader posyandu diminta untuk melayani seluruh siklus hidup, termasuk ibu hamil, balita, remaja, dewasa, dan lansia.
Untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu, Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan kelas-kelas digital. Sebanyak 1,5 juta kader posyandu akan didata untuk mendapatkan edukasi tersebut. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga berencana melakukan digitalisasi di posyandu agar semua pencatatan dilakukan secara digital.
Menkes Budi menekankan bahwa digitalisasi posyandu akan memudahkan dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan masyarakat di bawahnya. Hal ini sesuai dengan tujuan dari transformasi kesehatan pilar keenam, yaitu transformasi teknologi kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes dan Wamenkes memberikan apresiasi kepada 10 kader terpilih melalui makan siang bersama. Mereka merupakan pemenang kuis kompetensi kader seputar pemberian makanan tambahan (PMT) dan penimbangan bayi dan balita. Menkes dan Wamenkes juga mendengarkan langsung aspirasi dari kader posyandu yang berdedikasi di berbagai daerah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.