Infeksi radang tenggorokan oleh Streptokokus di Jepang dapat menjadi fatal, dengan tingkat kematian mencapai 30%. Menurut laporan Channel News Asia, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh tubuh dan berpotensi menyebabkan gagal organ. Profesor penyakit menular dari Universitas Kesehatan Fujita, Hitoshi Honda, menjelaskan bahwa penyakit ini bukan pneumonia atau Covid-19 dan kemungkinan untuk menjadi pandemi sangat kecil.
Streptokokus adalah infeksi droplet, sehingga menjaga kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi ini. Kasus infeksi Streptokokus terus meningkat di Jepang, dengan jumlah kasus di Tokyo tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Selama lima tahun terakhir, jumlah kasus di seluruh Jepang bahkan mengalami peningkatan empat kali lipat, dengan 474 kasus sindrom syok toksik streptokokus dilaporkan hingga 10 Maret 2024.
Menurut laporan Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, infeksi ini cenderung menyerang orang lanjut usia, namun tingkat kematian lebih tinggi pada kelompok usia di atas 50 tahun. Surat kabar Asahi Shimbun melaporkan bahwa 65 orang di bawah 50 tahun didiagnosis dengan penyakit ini, dan 21 di antaranya meninggal dalam periode Juli hingga Desember 2023.