Kasus bullying di lingkungan pendidikan dokter di Indonesia menjadi sorotan sejumlah media asing setelah dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP), ditemukan meninggal dunia dan diduga bunuh diri di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (12/8/2024).
Media asal China, South China Morning Post, menyebut bahwa kasus ini membuka tabir bahwa praktik bullying merupakan “rahasia umum” di kalangan pendidikan dokter di Indonesia. Pemeriksaan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 22,4% dari 12.000 dokter residen yang disurvei mengalami depresi, dengan sekitar 3% mengaku memiliki pikiran untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri sebelumnya.
Kementerian Kesehatan mengidentifikasi bullying sebagai salah satu faktor penyebabnya, disusul oleh faktor tuntutan akademis, shift malam yang sering, dan beban keuangan. Media asal Singapura, CNA, menyebut kematian dr. Aulia sebagai pencerahan atas “sisi kelam” dari pendidikan dokter di Indonesia.
Fakta baru yang terungkap menyebut bahwa dr. Aulia dipalak sejumlah uang setiap bulan oleh para seniornya sebelum kematiannya. FK UNDIP menyatakan melalui investigasi internal bahwa kematian dr. Risma bukan disebabkan oleh bullying senior, melainkan masalah kesehatan mental lainnya.
Permasalahan bullying di lembaga pendidikan dokter di Indonesia menjadi sorotan media asing dan menunjukkan tantangan yang harus diatasi dalam menjaga kesejahteraan dan kesehatan mental para mahasiswa kedokteran.