Komisi Darurat Peraturan Kesehatan Internasional telah menetapkan bahwa polio masih merupakan darurat kesehatan masyarakat yang harus diperhatikan secara internasional. Negara-negara yang terkena dampak harus mengumumkan wabah polio sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat nasional.
Keputusan ini diambil setelah Komisi menyimpulkan bahwa risiko penyebaran virus polio masih merupakan darurat kesehatan masyarakat yang harus menjadi perhatian internasional. Komisi merekomendasikan perpanjangan status darurat dan rekomendasi sementara untuk tiga bulan ke depan, setelah meninjau data virus polio liar dan virus polio dari vaksin yang beredar di beberapa negara seperti Afganistan, Mesir, Guinea, Mauritania, Nigeria, Pakistan, dan Zimbabwe.
Eradikasi polio tetap menjadi isu kesehatan global yang penting. Contohnya, Kenya baru-baru ini melaporkan kasus virus polio di kamp pengungsi, yang menunjukkan ancaman serius dari penyakit ini. Untuk itu, vaksinasi telah dimulai di berbagai wilayah untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini.
Di Indonesia, kasus lumpuh layuh akut yang diduga disebabkan oleh virus polio juga telah dilaporkan. Negara-negara yang terinfeksi virus polio disarankan untuk menyatakan keadaan darurat kesehatan masyarakat nasional dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Selain itu, pembatasan perjalanan internasional perlu diberlakukan bagi orang-orang yang tidak memiliki vaksinasi polio yang memadai.
Komisi Darurat juga mengingatkan negara-negara terinfeksi untuk mempertahankan langkah-langkah pencegahan selama minimal enam bulan tanpa adanya penyebaran virus polio, serta meningkatkan surveilans dan kerjasama regional. Langkah-langkah ini harus dipatuhi hingga negara tersebut dinyatakan bebas dari virus polio.
Kesimpulannya, polio masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat internasional dan langkah-langkah tegas harus diambil untuk melindungi masyarakat dari penyakit ini.
