Mendekati akhir bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia bersiap-siap menyambut malam yang paling dinanti dalam tahun yaitu malam Lailatul Qadr.
Lailatul Qadr, yang berasal dari bahasa Arab yang berarti “Malam Kekuasaan” atau “Malam Ketetapan”, dianggap sebagai malam yang penuh berkah karena umat Islam percaya bahwa segala hal yang akan terjadi dalam tahun berikutnya ditetapkan pada malam ini.
Oleh karena itu, umat Islam dihimbau untuk melakukan ibadah dan berdoa sebanyak mungkin selama malam tersebut karena dianggap waktu yang istimewa di mana doa-doa mereka lebih mungkin dikabulkan.
Lailatul Qadr juga dikenal sebagai “Malam Kehormatan” atau “Kemuliaan” karena dalam melakukan ibadah yang tulus pada malam itu, seseorang dapat meningkatkan status dan kehormatannya di hadapan Allah.
Meskipun banyak orang meyakini bahwa Lailatul Qadr jatuh pada malam ke-27 Ramadan, ulama menegaskan bahwa malam suci ini dapat jatuh pada malam ganjil mana pun dalam sepuluh malam terakhir Ramadan. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad saw yang menyatakan untuk mencari Lailatul Qadr di sepuluh malam terakhir.
Al-Quran memiliki sebuah surah yang khusus mengungkapkan keistimewaan malam Lailatul Qadr. Allah berfirman dalam surah ke-97 Al-Quran bahwa malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Umat Islam percaya bahwa melakukan amal baik atau ibadah pada malam ini setara dengan melakukannya selama lebih dari seribu bulan.
Para umat Islam menghabiskan malam Lailatul Qadr dengan melaksanakan shalat malam berjamaah, berdoa, membaca Al-Quran, dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan. Dengan menghayati makna dan keistimewaan malam Lailatul Qadr serta melakukan ibadah dengan penuh kekhusyukan, umat Islam berharap mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.