Surabaya (beritajatim.com) – Setiap wilayah di Indonesia memiliki lambang yang mewakili identitas dan karakteristiknya, termasuk Provinsi Jawa Timur. Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Jawa Timur, penting untuk memahami makna dari lambang provinsi ini.
Meskipun banyak yang hanya mengenali gambar Tugu Pahlawan yang ikonik, sebenarnya setiap bagian dari lambang Jawa Timur memiliki makna mendalam dan penuh filosofi.
Lambang Provinsi Jawa Timur berbentuk perisai yang dihiasi dengan berbagai simbol. Setiap elemen dalam lambang tersebut melambangkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Timur, mulai dari kepahlawanan hingga aspirasi untuk mencapai kemakmuran.
Daun berbentuk perisai pada lambang Jawa Timur melambangkan keamanan dan ketenteraman. Simbol ini menggambarkan keinginan masyarakat Jawa Timur untuk hidup dalam suasana damai yang jujur. Daerah ini terkenal sebagai tempat yang relatif aman, yang tercermin dalam simbol perisai sebagai perlindungan.
Bintang berwarna kuning emas dengan lima sudut yang bersinar melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta merupakan simbol sila pertama dari Pancasila. Warna kuning emas menunjukkan keagungan dan nilai-nilai ketuhanan yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Timur.
Tugu Pahlawan dalam lambang ini melambangkan semangat kepahlawanan masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, dalam mempertahankan kedaulatan dan tanah air. Peran Kota Surabaya sebagai “Kota Pahlawan” tercermin dalam simbol ini, mengingat peran pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Simbol padi dan kapas melambangkan kebutuhan pokok masyarakat, yaitu pangan dan sandang. Jumlah butir padi dan kapas pada lambang menggambarkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945. Simbol ini juga menegaskan tujuan utama provinsi ini untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bagi penduduknya.
Gambar sungai yang bergelombang menggambarkan banyaknya sungai yang mengalir di Jawa Timur. Sungai-sungai ini menjadi sumber kehidupan dan kemakmuran bagi masyarakat, terutama dalam sektor pertanian sebagai penyedia irigasi.
Simbol roda dan rantai melambangkan perkembangan industri di Jawa Timur. Dengan pertumbuhan pabrik dan industri, simbol ini mencerminkan tekad Jawa Timur untuk terus maju dalam ekonomi dan industri. Rantai juga melambangkan hubungan erat antara penduduk asli dan pendatang di Jawa Timur.
Gunung berapi yang selalu menyemburkan asap melambangkan keteguhan dan semangat dalam menghadapi tantangan. Jawa Timur, dengan gunung-gunung berapinya, mencerminkan kekuatan dan keberanian masyarakatnya dalam menggapai cita-cita.
Pintu gerbang candi dengan warna abu-abu melambangkan sejarah dan kejayaan Jawa Timur di masa lalu. Ini mencerminkan batas antara perjuangan masa lalu dan masa kini, dengan semangat yang terus hidup di hati para pahlawan Jawa Timur.
Warna kuning dan hijau pada bagian sawah dan ladang melambangkan kemakmuran di Jawa Timur. Provinsi ini terkenal sebagai daerah agraris yang subur, dengan pertanian sebagai sumber utama mata pencaharian.
Pita dengan tulisan “Jer Basuki Mawa Beya” menunjukkan identitas provinsi Jawa Timur. Motto ini menggambarkan filosofi masyarakat Jawa Timur bahwa kesuksesan membutuhkan usaha dan pengorbanan.
Dengan memahami makna dari lambang ini, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Timur. Lambang ini bukan hanya simbol, melainkan juga representasi dari semangat, perjuangan, dan aspirasi masyarakatnya. Di momen peringatan HUT ke-79 ini, mari kita menghormati sejarah dan filosofi yang terkandung dalam lambang Jawa Timur. [fyi/aje]