Jeffrey Sachs, seorang ekonom ternama dan Advokat SDG di bawah Sekretaris Jenderal PBB, baru-baru ini menyoroti pentingnya asupan gizi yang baik sebagai kunci dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa program makan siang gratis memiliki korelasi yang kuat dengan peningkatan kualitas pendidikan dan merupakan investasi penting yang memiliki dampak signifikan.
Program makan siang gratis tidak hanya mengisi perut, tetapi juga meningkatkan akses gizi untuk anak-anak dan ibu hamil, mencegah stunting dan kekurangan gizi, serta mendukung proses belajar mengajar untuk mencetak generasi yang berkualitas di masa depan. Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), integrasi program makan siang bergizi gratis dapat membantu mencapai Tujuan 2: Mengatasi Kelaparan dan Malnutrisi serta mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
Program Prakerja, sebagai program pemerintah yang fokus pada beasiswa pelatihan, telah terbukti mendukung tujuan SDGs 4, 8, dan 17. Melalui Prakerja, masyarakat Indonesia dapat meningkatkan keterampilan mereka, memperoleh pekerjaan yang layak, dan menjadi agen perubahan positif untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan akses pada pelatihan berkualitas, Prakerja mendorong semangat lifelong learning pada generasi muda dan membantu mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar kerja.
Integrasi pembangunan berkelanjutan ke dalam sistem pembelajaran, serta peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat, dapat mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan visi Indonesia Emas 2045. Dengan kerjasama dan komitmen bersama, Indonesia dapat menjadi lebih sejahtera, adil, dan inklusif untuk semua.
