Pada 20 Februari 2024, pihak sekolah memanggil orangtua dari anak-anak yang terlibat kasus bullying. Binus School Serpong menawarkan dua pilihan terkait kasus tersebut, yaitu mengeluarkan anak-anak dari sekolah atau anak-anak mengundurkan diri. Menurut Bontor, opsi tersebut bisa dianggap sebagai pemaksaan untuk mengundurkan diri, karena jika dikeluarkan, tidak bisa mengurus paket C.
Bontor menyesalkan peristiwa tersebut dan menyampaikan empatinya kepada orangtua dan anak-anak, baik korban maupun terlapor. Ia mengungkapkan bahwa semua anak menjadi korban dalam kasus tersebut, termasuk terlapor yang kehilangan masa depannya karena dikeluarkan dari sekolah menjelang ujian akhir. Menurutnya, masalah ini seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan adanya pertemuan antara pihak sekolah, kepolisian, korban, pelaku, dan orangtua. Jika ada hukuman, seharusnya lebih berfokus pada fungsi pembinaan daripada hanya menghakimi anak-anak di media sosial.