Kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengajarkan banyak pelajaran berharga, termasuk tentang keberkahan dalam berbagi harta. Salah satu kisah yang menonjol adalah perbandingan antara Abu Bakar Ash-Shiddiq RA dan Nabi Muhammad SAW dalam hal infak harta.
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW, dikenal dengan ketulusan dan kejujurannya. Ia pernah menginfakkan seluruh hartanya untuk kepentingan umat Islam. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak melakukan hal yang sama. Mengapa demikian?
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Abu Bakar untuk menginfakkan hartanya. Abu Bakar pun menginfakkan semua yang dimilikinya dan hanya menyisakan Allah dan Rasul-Nya untuk keluarganya. Hal ini menunjukkan keikhlasan Abu Bakar dalam berinfak.
Namun, Nabi Muhammad SAW memiliki sikap yang berbeda. Beliau memilih untuk tidak menginfakkan seluruh harta yang dimilikinya. Ulama dan ahli tafsir menegaskan bahwa hal ini bukan karena Nabi kurang peduli terhadap umatnya, tetapi karena beliau sangat peduli dan ingin menjaga keseimbangan antara ibadah dan kebutuhan duniawi.
Meneladani kisah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA mengajarkan kepada umat Islam untuk menjadi manusia yang seimbang, bijaksana, dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Tidak semua tindakan ekstrem selalu benar, begitu juga tidak semua tindakan moderat berarti kurang dalam beribadah. Keberkahan dalam berbagi harta bisa dicapai dengan kebijaksanaan dan kesederhanaan.
