Beberapa waktu belakangan ini, sebuah video pemilik kos yang menggerebek dan mengusir penghuni yang diduga menderita gangguan hoarding disorder telah menjadi viral di media sosial. Hoarding disorder adalah suatu bentuk gangguan kesehatan mental di mana penderita memiliki kecenderungan untuk mengumpulkan atau menimbun barang-barang di dalam ruangan, bahkan barang-barang yang tidak berguna.
Pada video tersebut, terlihat kamar penghuni kos penuh dengan barang berserakan dan timbunan sampah sehingga pemilik kos terpaksa mengusir penghuni tersebut. Kamar tersebut tampak sangat berantakan dan merusak fasilitas di dalamnya, termasuk dipan tempat tidur dan kamar mandi.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, penderita hoarding disorder merasa bahwa barang-barang yang mereka simpan memiliki nilai tertentu, kenangan, atau memberikan rasa aman. Mereka sering merasa stres atau tidak nyaman jika dipaksa untuk membuang barang-barang tersebut, sehingga timbunan barang terus bertambah meskipun sebagian sudah rusak atau tidak berguna.
Hoarding disorder sulit diobati karena banyak penderita tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka mengumpulkan barang merupakan masalah kesehatan mental. Beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu hoarding disorder antara lain adalah adanya gangguan mental lainnya, pengalaman keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang, atau memiliki keluarga yang juga menderita hoarding disorder.
Meskipun banyak penderita hoarding disorder tidak menyadari kondisinya, ada beberapa gejala yang dapat dikenali, seperti kesulitan membuang barang yang tidak diperlukan, rasa cemas jika harus membuang barang, sulit mengambil keputusan, atau resah jika barangnya disentuh oleh orang lain.
Penyebab pasti hoarding disorder masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor seperti gangguan mental lain, pengalaman keluarga, atau trauma emosional dapat berpotensi menjadi pemicu gangguan ini. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan gangguan ini dan memberikan dukungan bagi penderita hoarding disorder.