Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Hariyanto, menyatakan bahwa prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) telah siap membantu dalam evakuasi warga negara Indonesia yang berada di Lebanon untuk pulang ke tanah air.
Hariyanto menjelaskan bahwa TNI sudah menyiapkan rencana kontingensi untuk situasi darurat, termasuk evakuasi. Namun, izin untuk melaksanakan rencana tersebut masih harus diperoleh terlebih dahulu dari pimpinan UNIFIL, yaitu Force Commander UNIFIL, Letnan Jenderal Aroldo Azàro dari Angkatan Bersenjata Spanyol.
Menurut Kapuspen, evakuasi pengungsi yang berada di dekat perbatasan Israel harus mendapatkan izin dari Force Commander UNIFIL, sementara penarikan personel TNI masih menunggu keputusan dari Force Commander UNIFIL.
Rapat teknis telah dilakukan oleh perwakilan dari Markas Besar TNI dan Kementerian Luar Negeri RI untuk membahas situasi terkini di Lebanon dan rencana evakuasi WNI. Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa pasukan TNI yang berada di Lebanon akan dikerahkan untuk membantu dalam evakuasi jika konflik antara Lebanon dan militer Israel (IDF) semakin parah.
Saat ini terdapat 155 warga negara Indonesia yang tinggal di Lebanon, dimana sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa dan orang yang menikah dengan warga Lebanon.
Konflik antara Israel dan Lebanon telah mengakibatkan banyak korban, dengan puluhan ribu warga mengungsi. KBRI Beirut telah menetapkan status Siaga 1 untuk WNI di seluruh wilayah Lebanon, dan Kemenlu RI menganjurkan agar warga negara Indonesia menunda perjalanan ke Lebanon dan Israel.
KBRI telah berhasil memfasilitasi kepulangan 25 WNI dari Lebanon ke Indonesia sejak penetapan status Siaga 1 pada bulan Agustus 2024. Selain WNI, terdapat juga sekitar 1.000 lebih prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL di Lebanon, yang bertugas dalam berbagai satuan seperti Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), dan lainnya.
Dalam menghadapi eskalasi konflik antara Israel dan Lebanon, Satuan Tugas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O/UNIFIL telah melakukan latihan evakuasi menggunakan jalur laut dan materi latihan lainnya seperti pertahanan pangkalan, antisabotase bawah air, dan perlindungan pasukan.
Upaya evakuasi WNI dari Lebanon tetap menjadi prioritas, dan pihak Kemenlu RI terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan WNI di tengah konflik yang sedang terjadi.
Referensi:
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/545838/prajurit-tni-unifil-siap-bantu-evakuasi-wni-di-lebanon