Pandemi Covid-19 telah berdampak pada kehidupan manusia, termasuk anak-anak. Pembatasan kegiatan yang terjadi selama pandemi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak, terutama yang sedang dalam tahap tumbuh kembang.
Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa isolasi dini akibat Covid-19 mungkin membantu memperbaiki sedikit perjuangan kesehatan mental beberapa anak. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.200 anak berusia 6 hingga 17 tahun yang melengkapi daftar periksa sebelum dan selama pandemi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang awalnya memiliki masalah mental signifikan mengalami perbaikan selama pandemi. Namun, bagi anak-anak dari orang tua berpenghasilan rendah dan kulit hitam, penurunan kesehatan mental lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak dari orang tua berpenghasilan tinggi dan kulit putih.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa anak perempuan mungkin lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental daripada anak laki-laki. Selain itu, pembelajaran jarak jauh juga dapat memberikan manfaat bagi beberapa anak dalam pemahaman kesehatan mental mereka.
Penelitian ini memberikan insight bahwa pengalaman kesehatan mental anak-anak selama pandemi sangat berbeda-beda, tergantung dari latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, dan ras. Lebih lanjut, penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut yang mendalami perbedaan tersebut dan bagaimana hal itu memengaruhi kesejahteraan anak-anak secara keseluruhan.
Meskipun penelitian ini hanya fokus pada kesehatan mental anak-anak, penting untuk diingat bahwa pandemi memiliki dampak yang lebih luas pada kehidupan anak-anak, termasuk pendidikan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk memahami dampak pandemi Covid-19 secara menyeluruh pada anak-anak.
